Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Peduli Masyarakat VS dan MI Berbagi Jelang Hari Raya Idul Adha




Malra, Liputan21.com - Berbagi Kebahagiaan Idul Adha, Calon Bupati Dan Wakil Bupati Malra Serahkan Hewan Kurban 12 Ekor Sapi ke Masyarakat


Jelang Idul Adha 2024 atau 1445 Hijriah, Calon Bupati dan Wakil Bupati Malra Periode 2024-2029, Vecky Suanthie dan Mochtar Ingratubun menyerahkan 10 ekor sapi sebagai hewan kurban.

“Hewan kurban ini di serahkan ke beberapa Ohoi di kabupaten Maluku Tenggara (Malra) yakni
1. Mesjid Perumnas
2. Mesjid Ohoi letman
3. Mesjid Ohoi,dunwahan
4. Mesjid Ohoi, Dian pulau
5.Mesjid Ohoi, sathean
6. Mesjid Ohoi Ibra
7. Mesjid Ohoi Wain raja
8. Mesjid Ohoi, Yafawun
9. Mesjid Ohoi, Mastur lama
10.Mesjid Ohoi, Ohoibadar
11. Ohoi Danar Ternate ( Masjid An-nurul Iman )
12. Masjid Ohoi Selayar

Penyerahan Hewan Qurban di terima langsung oleh Imam, Remas dan perangkat Ohoi yang di salurkan.

Para Penerima mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua bakal calon Bupati dan Wakil Bupati, Vecky Suanthie dan Mochtar Ingratubun, Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan menyertai langkah aktifas keseharian mereka dan keluarganya.

Sebagai Calon Pemimpin yang berjiwa sosial mengungkapkan, penyerahan hewan kurban yang dilaksanakan merupakan momen yang Istimewa.

“Dimana kita merasakan kedekatan dan kebersamaan dalam melaksanakan ibadah kurban,” ungkapnya.

“Terlebih lagi, kurban bukan semata-mata memotong hewan, tetapi lebih dari itu. Bentuk dari pengorbanan dan rasa kepedulian kita terhadap sesama. Kurban mengajarkan nilai-nilai mulia seperti kesederhanaan, keikhlasan dan kepedulian sosial,” papar MI.

Mochtar mengungkapkan, melalui ibadah kurban, dapat merenungkan berbagi rejeki bagi sesama.

Mochtar Ingratubun mengatakan, kurban tidak hanya menjadi simbol kepedulian sosial, namun juga guna mempererat tali silaturahmi dan solidaritas di tengah masyarakat.

Sebagaimana sejarah Nabi Ibrahim AS. yang sangat mencintai anaknya, Nabi Ismail AS. hingga Allah SWT menguji Nabi Ibrahim AS. Terhadap kecintaannya untuk di-qurban-kan sebagai wujud ketaatan pada perintah Allah SWT.

Dengan demikian, ibadah qurban adalah semangat pembebasan manusia dari sifat-sifat yang melekat sebagai potensi anti sosial.

Sifat anti sosial yang paling berbahaya dan dapat menghancurkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara adalah nafsu serakah, yang melahirkan perilaku korup.

Apa yang menjadi kiasan sebagai ‘Ismail’ sesungguhnya adalah tiap sesuatu yang membuat manusia hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, dan tiap sesuatu yang dapat membutakan mata hati dan menulikan telinga manusia dari hidayah Allah SWT.

Kiranya apa dan siapa pun ‘Ismail-Ismail’ itu maka harus dikurbankan di bumi yang fana ini, sebagai bukti keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Inilah sejatinya makna terpenting ‘Idul Qurban, yakni tumbuhnya sikap kesediaan berqurban dalam kontek sosial yang lebih luas.

Yakni kapan dan di mana pun kita berada rela memberikan pengorbanan yang tulus demi kemaslahatan ummat (Masyarakat)
(Kef21)



 

Posting Komentar

0 Komentar