Maluku Tenggara, liputan 21.com - Ratusan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dan Organisasi Masyarakat (Ormas) di Kabupaten Maluku Tenggara, termasuk KNPI, HMI, BKPRMI, PP Muhammadiyah, FPMM, dan KAMMI, yang tergabung dalam Gerakan Tolak Pj Bupati Maluku Tenggara Samuel Huwae (GETOL BUSHUK MALRA), secara resmi menggalang dukungan melalui petisi.
Ketua Front Pemuda Muslim Maluku Tenggara (FPMM), Budi Wan, dalam keterangan pers yang diterima media pada Minggu malam (12/01), menyatakan bahwa mereka telah mengumpulkan tanda tangan dari 100 tokoh masyarakat, termasuk para raja, tokoh pemuda, serta perwakilan OKP dan Ormas.
Petisi tersebut mendesak Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia untuk memberhentikan Pj Bupati Maluku Tenggara, Samuel Huwae.
"Kami akan menyerahkan petisi ini secepatnya kepada Mendagri dan Pj Gubernur Maluku sebagai bukti tertulis atas keinginan rakyat yang mendesak pemberhentian Pj Bupati Malra," tegas Budi Wan.
Ia menambahkan bahwa gerakan ini akan terus berlanjut dan melibatkan lebih banyak elemen masyarakat hingga tuntutan mereka terpenuhi.
Selain itu, FPMM juga mengecam pernyataan seorang tokoh bernama Wahid Rabrusun, yang disebut telah membuat pernyataan kontroversial dengan menyamakan Samuel Huwae dengan nabi.
FPMM meminta Wahid Rabrusun segera membuat video permintaan maaf dan mencabut pernyataannya. Jika tidak, FPMM berencana melaporkannya ke Polres Maluku Tenggara pada Senin (13/01).
Budi Wan menegaskan bahwa gerakan ini tidak menyerang pribadi Samuel Huwae, melainkan mempersoalkan jabatan Pj Bupati. "Mari kita bertarung secara sehat dengan etika politik sebagai kaum intelektual dan berdialektika secara cerdas," tandasnya.
Gerakan ini mencerminkan dinamika politik yang semakin memanas di Maluku Tenggara, dengan berbagai elemen masyarakat bersatu menyuarakan aspirasi mereka. (Kef)
0 Komentar