Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ticker

6/recent/ticker-posts

Bupati Malra: Setelah 30 Tahun Tak Saling Sapa, Warga Ohoi Sare Kini Bersatu Kembali

Bupati Malra: Setelah 30 Tahun Tak Saling Sapa, Warga Ohoi Sare Kini Bersatu Kembali


Ohoi Sare, Maluku Tenggara, Liputan 21.com — Momen penuh haru dan sarat makna terjadi di Ohoi Sare, Senin (7/4/2025), ketika masyarakat yang selama 30 tahun hidup dalam satu kampung dan satu golongan agama namun tidak saling menyapa, akhirnya kembali bersatu dalam suasana kekeluargaan. Peristiwa ini disebut sebagai momentum luar biasa oleh Bupati Maluku Tenggara, M. Thaher Hanubun.

Dalam sambutannya, Bupati Thaher menyampaikan permohonan maaf kepada warga Ohoi Sare karena merasa perlu menyampaikan peristiwa tersebut kepada Forkopimda, yang menurutnya sangat penting untuk disaksikan langsung.

“Ini bukan soal satu kampung atau satu soa saja. Tapi ini peristiwa besar, luar biasa. Selama 30 tahun mereka hidup dalam satu kampung, satu agama, tapi tidak saling menegur. Hari ini mereka saling menyapa dengan kesadaran sendiri, tanpa paksaan,” ungkap Thaher dengan nada haru.

Ia menekankan pentingnya kehadiran Forkopimda sebagai bentuk dukungan moral atas peristiwa rekonsiliasi ini. Bupati juga menghadirkan Ustaz Arifin untuk memberikan tausiah tentang makna silaturahmi dan pentingnya menjaga hubungan harmonis antarwarga.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati mengutip hadits Rasulullah SAW tentang pentingnya memperhatikan tetangga hingga 40 rumah ke segala arah. Menurutnya, ketika musibah datang, bukan saudara yang jauh yang pertama menolong, melainkan tetangga yang dekat.

“Air mata yang gugur tadi siang itu menyadarkan kita. Saya lihat ada yang sedih, ada yang menangis. Tapi sekarang saatnya kita menatap masa depan, membangun Ohoi Sare yang kita cintai,” ujarnya.

Bupati juga menyinggung rencana penguatan ekonomi lokal pascarekonsiliasi. Ia berharap semangat kebersamaan bisa mendorong warga untuk mengembangkan pertanian, perikanan, dan pengelolaan pangan lokal, termasuk program makan siang bagi pelajar dari tingkat PAUD hingga SMA.

“Kalau kita saling dukung, tidak perlu jual ke luar. Yang jual sayur di sini, yang masak juga di sini. Uangnya berputar di Ohoi sendiri. Asal kita mau berusaha,” jelas Thaher, sambil mengingatkan ayat Al-Qur’an bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali mereka sendiri yang berusaha.

Dengan gaya santai, Bupati juga mengenang masa mudanya sebagai anak kampung yang nakal, namun tetap memiliki semangat kebersamaan. “Beta dulu nakal, tapi nakal baik-baik. Sekarang kita ketawa-ketawa, tapi semoga silaturahmi ini terus terjaga,” katanya sambil tersenyum.

Ia mengingatkan agar jangan ada celah bagi pihak ketiga untuk masuk dan memecah belah warga yang baru kembali akur. “Biasanya kompor itu ada di perempuan, jadi saya minta kompor itu kasih minyak yang bagus supaya apinya juga menyala bagus,” ucapnya, disambut tawa warga.

Di akhir sambutannya, Bupati mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Ohoi, Kepala Soa, Raja, Camat, Imam, serta seluruh masyarakat yang telah mendukung kelancaran kegiatan sejak siang hari. Ia juga meminta rekan-rekan media untuk menyebarluaskan berita ini sebagai inspirasi bagi ohoi-ohoi lain di Maluku Tenggara.

“Jangan lihat jumlah warga yang sedikit atau ohoi yang kecil, tapi lihat sesuatu yang luar biasa yang mereka lakukan hari ini,” tutup Bupati Thaher. (Kef) 



Posting Komentar

0 Komentar