Wabup Maluku Tenggara Soroti Kendala Distribusi Barang dan Dorong Peningkatan Layanan Kapal Laut
Langgur, Liputan 21.com – Wakil Bupati (Wabup) Maluku Tenggara , viali C Rahantoknam menyoroti sejumlah kendala teknis dalam distribusi barang ke daerah-daerah, khususnya terkait waktu singgah kapal yang terbatas di tol laut.
"Banyak barang yang mau masuk ke kontainer, tetapi waktunya terbatas," ujarnya.
Ia juga menyinggung tantangan yang dihadapi di wilayah Kei Besar dan Kei Kecil dalam memanfaatkan tol laut. Di Kei Besar, komoditas seperti kopra dan ikan cukup melimpah, sedangkan di Kei Kecil terdapat rumput laut dan hasil perikanan lainnya.
Namun, terbatasnya waktu singgah kapal dinilai menjadi penghambat dalam pengangkutan hasil-hasil tersebut.
Viali juga menyoroti pentingnya kerja sama antar daerah dalam menstabilkan harga, terutama menjelang hari besar keagamaan.
Ia mengungkapkan bahwa meskipun telah terjalin kerja sama dengan Maluku Tengah dan Kota Tual, ternyata inflasi di Maluku Tengah masih tergolong tinggi.
"Saat Lebaran, inflasi cenderung naik. Ini perlu kita gagas ulang. Kita harus mencari daerah yang inflasinya lebih stabil," jelasnya. Ia menambahkan bahwa salah satu komoditas utama dalam kerja sama dengan Maluku Tengah adalah cabai rawit, namun faktanya harga cabai di daerah tersebut mengalami inflasi cukup signifikan.
Terkait transportasi laut, Wabup berharap adanya peningkatan layanan dari PT Pelni, mengingat masyarakat sangat bergantung pada kapal Pelni, khususnya menjelang Festival Meti Kei yang akan berlangsung pada bulan Oktober mendatang.
"Festival Meti Kei ini event tahunan. Kami berharap Direktur Keuangan PT. Pelni Anik Hidayati, perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Yuli Sri Wilanti, bisa hadir dan menyaksikan Festival tersebut, karena banyak kunjungan wisatawan saat itu," ujarnya.
Ia juga menyoroti kapal perintis yang masuk ke Kei Besar, namun belum berjalan optimal. Menurutnya, masyarakat lebih memilih kapal milik Pelni karena lebih cepat dibanding kapal perintis.
"Saya rasa masyarakat di Kei Besar sudah tidak mau kapal perintis karena terlalu lama sampai ke tujuan. Kapal putih lebih cocok," pungkasnya.
Sebagai penutup, Wabup Malra Viali Rahantoknam menyampaikan apresiasi kepada Kemenko Perekonomian, PT Pelni, dan kementerian terkait lainnya atas terselenggaranya kegiatan yang mendukung peningkatan ekonomi dan konektivitas di wilayah kepulauan. (L21)
0 Komentar