Penampilan Kristen Stewart sebagai Putri Diana di film Spencer mendapat sambutan hangat dalam penayangan perdananya di Venice Film Festival, Jumat (3/9).
Usai penayangan perdana, penonton yang hadir dilaporkan memberi sorak-sorai meriah untuk Stewart dan membanjirinya dengan standing ovation selama tiga menit.
Menurut Reuters, Stewart juga mendapat pujian kritis untuk penampilannya yang intens, termasuk dengan aksen Inggris yang memukau. Daily Mail menyebutnya “spektakuler.”
Dia bahkan telah digadang-gadang mendapatkan piala Oscar untuk peran sebagai Putri Diana.
“Kristen Stewart memang pantas mendapatkan Oscar – dan Meghan Markle akan menyukainya,” kicau kritikus Telegraph Robbie Collin di Twitter.
Spencer dikisahkan mengambil tiga hari dalam hidup Diana ketika dirinya bergulat dengan kegalauan untuk mengakhiri perkawinannya dengan Pangeran Charles yang dibalut isu perselingkuhan.
Film ini juga menggambarkan Diana sebagai orang yang tidak cocok, terisolasi, dan terasing dari keluarga kerajaan lainnya. Dia merindukan perasaan bebas dari aturan dan tradisi yang dianggap munafik serta menyesakkan.
Stewart mengatakan bahwa meskipun kesedihan meresapi film itu, dia sangat menikmati ‘menjadi’ Diana.
“Saya lebih menikmati fisik saya saat membuat film ini daripada apa pun. Saya merasa lebih bebas dan hidup dan bahkan bisa bergerak dan lebih tinggi,” katanya.
Dalam film tersebut, Diana diceritakan selalu terlambat untuk makan malam, sering meninggalkan meja tiba-tiba untuk muntah karena gangguan makannya, dan menjadi frustrasi serta tidak menentu karena pelayan dan petugas istana terus memberi tahu dia apa yang harus dilakukan.
Diana hanya berbicara singkat kepada Ratu atau Pangeran Charles, dan lebih memilih untuk curhat dengan penata gaya atau juru masaknya.
Dalam satu adegan Diana bahkan mengatakan dia merasa seperti serangga yang dibedah di bawah mikroskop, di mana ini mengacu pada paparazzi di luar dan pengawalnya di dalam istana.
Stewart mengatakan bahwa sebagai bintang Hollywood dia sebagian bisa berhubungan dengan perasaan diburu dan tidak dapat mengendalikan situasi seperti yang dialami Diana.
“Saya terus-menerus ingin berlari setiap hari dan seperti, ‘oh, hei, bisakah kita benar-benar mengulang wawancara itu? Saya hanya memikirkan sesuatu yang lain, saya tidak mengatakan hal yang benar’. Bayangkan seperti apa itu baginya. Bayangkan perasaan terpojok, sejauh itu,” tutur Stewart.
Film ini diarahkan sutradara Pablo Larrain yang sebelumnya menggarap Jackie, sebuah film biografi tentang Jackie Kennedy.
Larrain mengatakan bahwa dia ingin menceritakan kisah Diana karena itu bak sebuah dongeng yang jatuh bangun.
“Ini adalah kisah seorang putri yang memutuskan untuk menjauh dari gagasan sebagai seorang ratu karena dia ingin menjadi dirinya sendiri,” katanya.
Larrain menyebut bahwa untuk film ini dia telah melakukan penelitian ekstensif tentang Diana. Namun, di sisi lain, dia menegaskan bahwa ini adalah karya fiksi dengan membayangkan apa yang mungkin terjadi selama beberapa hari saat Diana memutuskan untuk bercerai dari Charles.
“Kami tidak bertujuan untuk membuat sebuah dokudrama, kami ingin membuat sesuatu dengan mengambil unsur-unsur nyata, dan kemudian menggunakan imajinasi,” tambahnya.
Film Spencer akan dirilis secara luas bertepatan dengan peringatan 25 tahun kematian Putri Diana.
Pemeran lain dalam film ini termasuk Timothy Spall (Mr. Turner), Sean Harris (Mission: Impossible – Fallout), dan nomine Oscar Sally Hawkins (The Shape of Water). Spencer dijadwalkan tayang pada 5 November 2021.
