Liputan21 – Industri di kawasan Amerika Utara perlahan bangkit setelah krisis akibat wabah virus corona, ditandai dengan pembukaan 200 lokasi pemutaran film sejak Jumat (15/5).
Berdasarkan data Comscore yang dilansir Variety, ratusan tempat pemutaran film ini didominasi sinema drive-in dengan 150 lokasi.
Selain itu, ada pula 50 lokasi pemutaran film bersifat fisik, seperti bioskop biasa atau disebut brick-and-mortar.
Sampai saat ini, Texas menjadi daerah dengan tempat pemutaran film paling banyak, yaitu 29 lokasi. Jumlah tersebut itu terdiri dari sinema drive-in dan brick-and-mortar.
Lokasi brick-and-mortar juga mulai beroperasi di daerah Arkansas, Georgia, Oklahoma, dan South Dakota. Bioskop-bioskop itu mulai beroperasi setelah pemerintah setempat melonggarkan kebijakan pembatasan sosial.
Selain bioskop, rumah-rumah produksi juga mulai bergerak, salah satunya Solstice Studios yang menyatakan akan merilis film Unhinged pada 1 Juli mendatang serentak secara nasional.
Namun, belum diketahui kawasan pasar besar seperti Los Angeles dan New York akan beroperasi saat penayangan itu atau tidak.
Pendapatan kotor film pada bulan Mei sendiri kian sporadis di berbagai kawasan Amerika, berbeda dengan tren selama ini yang biasanya terpusat di LA dan New York.
IFC melaporkan urutan pertama ditempati film The Wretched dengan US211 ribu, diikuti film How to Build a Girl dengan US19 ribu.
Berdasarakan data Comscore, pendapatan sinema drive-in paling tinggi dalam periode 24 April-13 Mei terjadi di Montclair, New Jersey. Lokasi tersebut tidak jauh dari Los Angeles yang juga menayangkan film The Wretched pada 1 Mei.
Lebih jauh, sebagian besar bioskop diprediksi tidak akan beroperasi sampai perilisan film-film besar, seperti Tenet garapan Christopher Nolan yang dijadwalkan rilis 17 Juli dan Mulan pada 24 Juli.