Liputan21 – Ratusan bioskop independen di Inggris Raya tidak bisa kembali beroperasi dengan menerapkan social distancing. Hal itu terungkap dalam survei yang dilakukan oleh Independent Cinema Office.
Melansir NME, survei dilakukan dengan melibatkan 497 bioskop independen sebagai responden. Sebanyak 41 persen responden menyatakan tidak bisa beroperasi dengan menerapkan aturan jaga jarak.
Survei menyatakan ratusan bioskop itu merasakan tekanan dari sektor komersial dan industri ketika sebenarnya tidak layak secara finansial. Bahkan menurut mereka pembukaan bioskop kembali juga tidak aman.
Mereka tidak bisa membuka bioskop karena aturan jaga jarak yang mengharuskan pengurangan kapasitas penonton. Sebanyak 28 persen responden menyatakan bangunan mereka tidak memungkinkan untuk menerapkan hal itu.
Sementara, 23 persen responden menyatakan dapat kembali membuka bioskop pada September. Kemudian 13 persen responden yakin untuk membuka pada Juli dan 15 persen responden menargetkan buka pada Agustus.
Saat ini Asosiasi Sinema Inggris tengah berbicara dengan pemerintah mengenai pembukaan kembali bioskop. Mereka berencana bioskop dapat kembali buka pada akhir Juni mendatang.