Liputan21 – Setelah bertahun-tahun teronggok di alam liar, bus ‘Into the Wild’ akhirnya dipindahkan oleh pejabat Alaska dengan alasan keselamatan.
Bus yang terkenal karena menjadi latar buku dan film populer ‘Into The Wild’ itu telah dipindahkan dari Taman Nasional di Alaska, Kamis (18/6).
Kendaraan era 1940-an itu diterbangkan dari Denali National Park dekat sungai Teklanika menggunakan helikopter Angkatan Darat AS.
Dilansir dari Independent, Garda Nasional mengatakan bus itu menjadi masalah keselamatan publik karena sejumlah wisatawan berusaha menemukannya.
Selama bertahun-tahun, orang-orang melakukan perjalanan untuk mencari bus tersebut dan beberapa di antara mereka telah membahayakan nyawa sendiri.
Pada 2010 dan 2019 dalam insiden terpisah, dua pelancong dikabarkan tewas tenggelam saat melintasi sungai menuju bus itu.
Departemen Sumber Daya Alam mengatakan ada total lima belas operasi pencarian dan penyelamatan yang terkait dengan bus itu antara 2009 dan 2017.
Pada Februari lalu Polisi Negara Bagian Alaska menyelamatkan lima turis Italia, salah satu dari mereka menderita radang dingin parah.
“Kami mendorong semua orang menikmati alam liar Alaska dengan aman, dan kami memahami hal yang dimiliki bus ini dalam imajinasi populer,” ujar Komisaris Departemen SDA, Corri A Feige.
“Namun kendaraan ini telah terbengkalai dan rusak yang bisa membahayakan (keselamatan) dan membutuhkan biaya besar untuk penyelamatan, dan yang lebih berisiko dapat mengorbankan keselamatan pengunjung. Saya senang kami menemukan solusi yang aman, terhormat, dan ekonomis untuk situasi ini,” tambah Feige.
‘Into the Wild’ merupakan judul karya non-fiksi populer yang ditulis oleh Jon Krakuer pada 1996. Buku tersebut kemudian diadaptasi ke layar lebar oleh Sean Penn dengan judul sama pada 2007 silam dan dibintangi oleh Emile Hirsch.
‘Into the Wild’ menceritakan petualangan pria berusia 24 tahun, Christopher McCandless yang meninggal di bus tersebut karena kelaparan pada 1992 setelah menghabiskan waktu 114 hari di alam liar.
Feige mengatakan bus itu akan disimpan di tempat aman, sementara itu Departemen SDA sedang mempertimbangkan tempat permanen untuk menyimpan kendaraan bersejarah tersebut.