Liputan21 – Disney bergabung dengan jajaran perusahaan yang memotong gaji para pejabatnya di tengah gejolak krisis akibat wabah virus corona Covid-19. Hal itu dilakukan Disney demi menyelamatkan kondisi keuangan perusahaan serta menjamin hidup para pegawai lepasan.
Kepala Eksekutif The Walt Disney Company Bob Iger menyatakan tidak akan mengambil gajinya tahun ini. Sementara itu, CEO The Walt Disney Company Bob Chapek memilih untuk memotong gaji 50 persen.
Pada 2019, total pendapatan yang diterima Iger mencapai US$48 juta atau sekitar Rp783,6 miliar (US$1=Rp16.325). Sementara itu, kenaikan jabatannya menjadi CEO membuat Chapek mendapatkan gaji US$2,5 juta atau Rp40,8 miliar dengan bonus mencapai US$22,5 juta atau Rp367,3 miliar.
Tak hanya itu, Bob Iger juga memberi tahu pengurangan 20 persen gaji untuk jajaran tingkat wakil direktur, 25 persen untuk jajaran wakil direktur senior, serta 30 persen untuk wakil direktur eksekutif akan dimulai 5 April. Hal tersebut disampaikan melalui memo untuk para staf.
Disney mengambil langkah tersebut karena menghadapi goncangan ekonomi yang tak terduga akibat virus corona, seperti penutupan taman hiburan serta resor Disney di Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya.
Pemotongan juga sebagai bentuk komitmen akan tetap membayar per jam pegawai lepasan hingga 18 April.
Chapek mencatat penyebaran pesat wabah Covid-19 mengubah gambaran ekonomi perusahaan secara dramatis hanya dalam hitungan minggu, seperti penutupan taman bermain dan hotel domestik, penangguhan produksi film dan serial dan penundaan distribusi film hingga waktu yang belum ditentukan.
“Meskipun demikian, saya yakin kita akan melewati masa yang penuh tantangan ini bersama dan menjadi lebih kuat. Kami harus mengambil langkah-langkah untuk mengelola keuangan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan kita,” tulis Chapek seperti dilansir Variety.