Kitty Chicha Amatayakul menyadari bahwa salah satu media yang mengenalkan serial yang ia bintangi, Girl From Nowhere, kepada masyarakat Indonesia adalah TikTok. Ia bahkan senang dengan sambutan penonton Indonesia akan serialnya itu.
“Saya sangat senang atas sambutan hangat yang luar biasa dari seluruh dunia, terutama dari Indonesia,” kata Kitty Chicha Amatayakul dalam wawancara dengan CNNIndonesia.com yang tayang pada Minggu (23/5).
Serial Girl From Nowhere sebenarnya tayang pada 2018. Namun serial fantasi-horror-misteri garapan Netflix itu baru hit di Indonesia pada 2020, bersamaan dengan banyak adegan serial itu viral di TikTok.
Pengguna TikTok di Indonesia sendiri terus menjamur dalam beberapa tahun terakhir.
Setelah sebelumnya hanya dikenal sebagai platform untuk menampilkan aksi tarian atau koreografi tertentu sembari diiringi musik, TikTok berkembang menjadi platform berbagi informasi, termasuk soal film dan serial.
Banyak pengguna TikTok yang menampilkan ragam adegan atau pun pembahasan terkait film atau serial yang mereka suka, termasuk soal Girl From Nowhere. Pembahasan itupun viral dan menarik banyak pengguna lainnya.
Kini, film atau pun serial tertentu yang hit bukan hanya karena viral di Twitter, tetapi juga di TikTok. Kitty Chicha Amatayakul pun melihat fenomena ini.
“Saya sendiri sebetulnya belum memiliki akun TikTok,” kata aktris yang memiliki pengikut 2,8 juta akun di Instagram itu.
“Namun saya banyak melihat kontennya dan menurut saya itu adalah sesuatu yang dapat mendekatkan serial ini dengan penonton, serta saling berinteraksi bersama,” lanjutnya.
Sebagai bintang dari serial yang tayang di layanan streaming, Kitty Chicha Amatayakul paham betul industri perfilman serta serial Thailand amat terbantu dengan perkembangan teknologi internet.
Berkat internet, semua orang di dunia bisa memiliki peluang yang sama mengetahui karya seni di belahan Bumi lainnya. Apalagi, bagi karya sinematik dari negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utamanya, termasuk Thailand.
“Menurut saya sejak kehadiran internet, seluruh dunia menjadi semakin dekat. Dan film-film kami pun mulai ditonton oleh orang-orang di luar negeri,” kata Kitty Chicha Amatayakul
“Tapi ada satu hal yang menjadi tantangan bagi saya dan industri ini, kendala bahasa,” lanjutnya.
Kendala yang disebut Kitty Chicha Amatayakul juga pernah disinggung oleh sutradara Korea, Bong Joon-ho. Dalam berbagai kesempatan, Bong Joon-ho kerap mengisyaratkan bahasa dalam film non-bahasa Inggris kerapkali jadi masalah dalam menggapai penonton yang lebih luas.
Kitty juga merasakan hal yang sama. Apalagi bahasa Thailand tidak memiliki bentuk huruf latin dan memiliki konsonan pengucapan yang khas sehingga diperlukan subtitel atau takarir bagi masyarakat awam menyaksikannya.
“Kita tahu bahwa Thailand memiliki bahasa sendiri dan sering kali ada beberapa lelucon yang sebetulnya sangat lucu dalam bahasa asli kami tapi kami tidak bisa memasukkan subtitle yang tepat untuk itu,” kata Kitty.
“Selain itu, saya rasa semua negara punya budaya yang berbeda dan itu menjadi hal baru yang bisa dieksplor oleh penonton global,” lanjutnya.
Sementara itu, Kitty Chicha Amatayakul kembali menjadi Nanno dalam Girl From Nowhere 2 yang tayang sekitar tiga tahun dari pendahulunya.
Nanno merupakan seorang gadis misterius dan pintar yang kerap berpindah sekolah. Ia memiliki kemampuan untuk membongkar kebohongan serta kemunafikan yang terjadi di SMA tempatnya bersekolah.
Tak hanya itu, Nanno juga datang untuk berurusan langsung dengan murid-murid yang selama ini menjadi sumber masalah di sekolahnya. Girl From Nowhere 2 tayang sejak 7 Mei. Serial khusus dewasa ini bisa disaksikan di Netflix.