Liputan21 – **Berita ini mengandung spoiler/beberan**
Mike Flanagan, salah satu kreator The Haunting of Bly Manor, mengungkapkan hal-hal yang menginspirasi akhir serial tersebut.
Salah satu inspirasi itu berasal dari pertanyaan yang selalu muncul di pikirannya sejak menikah dengan sang istri, Kate.
“Ketika Kate dan saya menikah, pertanyaan tentang kehilangan pasangan selalu ada di pikiran dan saya tidak pernah mempunyai jawaban yang bagus untuk itu. Saya selalu takut dengan jawaban-jawaban yang muncul,” kata Mike Flanagan.
Menurutnya, ia juga kerap membahas masalah itu dengan sang istri yang kemudian berujung pada pertanyaan menakutkan lainnya.
“Apakah lebih baik saya atau dia yang mati lebih dulu?”
Ia mengakui setiap kali pertanyaan itu datang, muncul pula perasaan tidak nyaman dalam dirinya. Ketidaknyamanan itu lah yang kemudian ia coba tuangkan dalam The Haunting of Bly Manor.
Di akhir episode The Haunting of Bly Manor, karakter Jamie berpendapat lebih baik untuk tidak memikirkan kemungkinan berpisah atau kehilangan pasangan. Ia juga mengatakan jangan pernah mengusik kebahagiaan sendiri dengan memikirkan hal seperti itu.
Menurutnya, ketika waktunya tiba, pada akhirnya masih ada bagian dari pasangan yang akan selalu tertinggal untuk dikenang dan diharapkan bisa hadir kembali.
Pemikiran ini kemudian digambarkan lewat adegan Jamie terlelap di kursi yang menghadap pintu sedikit terbuka, seperti menantikan seseorang.
“Adegan itu sama dengan di episode pertama. Di episode pilot, itu diharapkan menjadi gambar pertama yang disaksikan penonton dan kami juga menggunakan gambar yang sama di akhir serial,” tutur Flanagan seperti dilansir Collider.
“Menurut saya, kisah cinta yang hebat baik romantisme, keluarga, persahabatan, atau apapun adalah ketika seseorang selalu menantikan, mencari, dan menganggap orang yang mereka cintai selalu ada meski telah hilang atau tak lagi bisa dilihat dan dirasakan.”
Mike Flanagan menganggap hal tersebut yang membedakan dasar The Haunting of Bly Manor dari pendahulunya, The Haunting of Hill House, yang sebenarnya juga terinspirasi dari rasa takut kehilangan anak.
“Di musim pertama kami membicarakan banyak hal menyeramkan tentang hantu, termasuk hantu yang menjadi keinginan paling diharapkan. Sekarang menceritakan apa yang terjadi pada seseorang ketika cinta dalam hidupnya menghilang. Itu benar-benar membuat saya tidak nyaman, jengkel, dan menghantui secara personal,” ucap Flanagan.