LIPUTAN21.COM – Jumlah penutupan bioskop di Korea Selatan pada 2020 menjadi yang tertinggi dalam 12 tahun terakhir akibat pandemi Covid-19.
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan, sebanyak 81 bioskop di Korea Selatan ditutup akibat pandemi Covid-19 sepanjang tahun. Angka tersebut termasuk penutupan 27 bioskop di Seoul serta 21 penutupan di Incheon.
Angka tersebut meningkat hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya, yakni 43 bioskop pada 2019. Di sisi lain, jumlah itu juga menjadi yang tertinggi sejak penghitungan tahunan pada 2008.
Kala itu, 88 bioskop di negara ekonomi terbesar keempat di Asia itu gulung tikar akibat krisis keuangan global yang berasal dari AS.
Seperti dilansir Korea Herald, penutupan besar-besaran ini terjadi ketika 218 bioskop baru dibuka secara nasional tahun lalu. Pembukaan bioskop baru itu meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yakni 173.
Jaringan bioskop Korea Selatan menjadi salah satu industri yang terdampak pandemi virus corona sejak kasus pertama dilaporkan pada akhir Januari 2020.
Para pelaku industri dan pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan bioskop dan perfilman lokal. Lotte Cultureworks, salah satu raksasa industri hiburan ritel Lotte Group, sempat menawarkan pensiun sukarela kepada karyawan jangka panjang. Hal serupa juga dilakukan CGV.
Pemerintah sempat memberikan kupon potongan harga pembelian tiket menonton pada Mei hingga pertengahan Agustus untuk mendorong masyarakat kembali ke bioskop. Namun, kondisi itu berubah ketika gelombang kedua Covid-19 terjadi.
Beberapa rumah produksi akhirnya memilih merilis filmnya langsung ke layanan streaming tanpa penayangan di bioskop terlebih dahulu, seperti Time to Hunt, The Call, dan Space Sweepers.
Jaringan bioskop pun mulai mencari jalan lain untuk memastikan layar mereka tetap terbentang. Mereka mulai menayangkan drama tanpa iklan dan format seperti film di bioskop. Layar dan studio juga disewakan untuk penayangan privat atau bermain gim konsol.