Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings sukses menguasai box office Amerika Utara dalam pekan kedua sejak perilisan pada 3 September lalu. Film ini berhasil meraup pendapatan sebesar US$35,8.
Sebagaimana dilansir Variety pada Minggu (12/9) waktu Amerika Serikat, pendapatan Shang-Chi pada pekan kedua turun 53 persen ketimbang pekan pertama. Kala itu film ini berhasil mengantongi US$71,4 juta.
Meski menurun, capaian itu masih lebih baik dari pada Black Widow yang juga masuk dalam Marvel Cinematic Universe (MCU). Film yang dibintangi Scarlett Johansson itu mengalami penurunan 70 persen, dari US$80 juta menjadi US$26 juta.
Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings merupakan merupakan pahlawan super Asia pertama dalam MCU. Kehadirannya sebagai representasi Asia serupa dengan Black Panther yang hadir sebagai representasi Afrika.
Presiden Marvel Studios, Kevin Feige, meyakini bahwa sejak awal Shang-Chi mendapat sambutan hangat dari penonton. Bukan hanya karena Shang-Chi, tetapi juga karena karakter pendukung dalam film itu.
Peringkat kedua box office Amerika Utara ditempati Free Guy dengan pendapatan sebesar US$5,8 juta. Disusul Malignant dengan US$5,5 juta, Candyman dengan US$4,8 juta, dan Jungle Cruise dengan US$2,4 juta.
Mengutip Box Office Mojo, peringkat peringkat enam sampai 10 ditempati PAW Patrol: The Movie dengan US$2,2 juta, Don’t Breathe 2 dengan US$1,15 juta, The Card Counter dengan US$1,1 juta, Show Me the Father dengan US$700 ribu, dan Respect dengan US$503 ribu.
Film Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings tampak memuaskan sejumlah kritikus film. Sebanyak 21 dari 23 kritikus yang dihimpun Rotten Tomatoes memuji film ini.
Salah satu pujian datang dari Brian Lowry sebagai kritikus dari CNN. Menurutnya, Shang-Chi adalah film yang digarap dengan cerdas dalam upaya keberagaman dalam waralaba Marvel Cinematic Universe (MCU).
“Selain berdalih, Shang-Chi adalah (film) lanjutan dari Marvel yang digarap dengan cerdas di tengah upaya untuk menjadi lebih beragam,” penggalan ulasan Lowry.
Laura Sirikul sebagai kritikus dari Empire Magazine juga membahas soal keberagaman, yakni representasi Asia. Ia menilai Shang-Chi berada pada jalan yang benar sebagai film yang merepresentasikan Asia.
“Terlepas dari masalah pada kecepatan, film ini sangat menghibur ke arah yang benar untuk representasi Asia,” kutipan ulasan Sirikul.