Liputan21 – Pengusaha bioskop di Amerika Serikat menggalang dana hingga mencapai US$2,4 juta atau setara Rp39 miliar untuk pekerja mereka yang kehilangan sumber pendapatan di tengah wabah virus corona.
Melansir Variety, National Association of Theatre Owners (NATO) dan Pioneers Assistance Fund memberikan bantuan dana tahap pertama ini kepada pekerja bioskop yang memenuhi kriteria, salah satunya sudah bekerja minimal lima tahun.
“Kami mendorong semua orang dalam industri film yang memiliki kemampuan untuk berkontribusi yang sangat dibutuhkan hari ini,” demikian pernyataan NATO dan Pioneers Assistance Fund.
Mereka melanjutkan, “Donasi kalian akan membantu orang-orang dalam industri film yang berjuang menghadapi dampak terhadap pribadi maupun pekerjaan dari krisis Covid-19.”
Penggalangan dana yang digagas dua lembaga ini akan berlanjut. Bantuan pada fase kedua-yang saat ini sedang dikembangkan-akan diperluas pada orang-orang yang bekerja di industri film bila krisis ini berlanjut.
Penggalangan dana ini dilakukan setelah hampir seluruh bioskop AS yang berjumlah sekitar 5.500 ditutup demi mencegah penyebaran virus corona. Penutupan itu mengancam kelangsungan industri bioskop ke depan.
Oleh karena itu, setelah beberapa perubahan, Senat dengan dukungan Gedung Putih membuat perjanjian untuk memberi bantuan berupa dana paket US$2 triliun atau sekitar Rp32,5 kuadriliun.
Salah satu tujuan pemberian dana tersebut adalah untuk membantu pemilik bioskop bertahan selama masa penutupan karena pandemi virus corona yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Paket bantuan ini akan membentuk dana jaminan pinjaman yang memungkinkan pelaku bisnis kala tidak memiliki pemasukan untuk membayar biaya rutin.
Selain itu, ada pula pula program yang memungkinkan perusahaan kecil dengan jumlah karyawan 500 orang atau kurang mendapatkan pengampunan pinjaman, dengan syarat tertentu. Menurut NATO, mayoritas bioskop AS masuk dalam kategori bisnis kecil.
Dengan bantuan ini, akan ada pula penangguhan pajak upah karyawan. Komponen utama dari paket bantuan ini adalah peningkatan tunjangan pengangguran, termasuk asuransi yang diperluas empat bulan, serta peningkatan pembayaran mingguan sebesar US$600 dan melonggarkan persyaratan kelayakan untuk pekerja paruh waktu.
Serangkaian kebijakan ini diterapkan setelah lebih dari 150 ribu pekerja bioskop terabaikan akibat penutupan bioskop sejak minggu lalu.