Liputan21 – Bad Education yang dibintangi oleh Hugh Jackman dan Allison Janney mendapatkan ulasan yang baik dari para kritikus ketika ditayangkan perdana di Film Festival Toronto International pada tahun 2019.
Film ini berdasarkan kisah nyata mengenai penggelapan dana jutaan dolar Roslyn High School distrik sekolah umum Long Island.
Hugh Jackman berperan sebagai Dr. Frank A. Tassone pengawas Long Island yang tampil sangat sopan dan mengundang simpati, namun di balik semua itu ternyata menyimpan segi kehidupan gelap dan termasuk dalam kelompok penggelapan dana , dibantu oleh asistennya Pamela “Pam” Gluckin ( diperankan oleh Allison Janney)
Penampilan Hugh Jackman sangat meyakinkan dan membawa emosi penonton, karena penampilannya yang karismatik . Penonton telah terbiasa dengan penampilan garang, Hugh Jackman dalam film-filmnya seperti Logan, The Volverine. Bahkan penampilan lembutnya dalam The Greates Showman dan The Prestige pun seolah pupus melalui aktingnya kali ini.
Dalam kehidupan nyatanya , memang Dr. Frank A. Tassone menarik simpati, orang-orang yang bertemu dengan dirinya. Tak ada yang menyangka , kalau Hugh Jackman pun mampu memerankan sosok ini dengan sempurna.
Pejabat dari distrik sekolah sendiri tidak senang dengan film itu, dan sempat mengeluarkan pernyataan mereka sama sekali tidak terkait dalam proses produksinya , lebih lanjut juga disampaikan kondisi sekolah Roslyn High School saat ini telah jauh berbeda kondisinya dari saat terjadinya skandal tersebut.
Allison Janney kali ini tampil sebagai Pam asisten Dr. Frank A. Tassone , yang menjadi kunci terkuaknya skandal ini, dengan memanfaatkan dana yang diperuntukan untuk sekolah , memperkaya dirinya sendiri dan mempergunakan keluarganya sebagai kaki tangan dalam melaksanakan aksinya . Kesalahannya hanya satu hal yaitu saat memberikan anaknya kartu kredit distrik sekolah , untuk digunakan untuk membeli bahan bangunan. Akibat dari kesalahannya ini, penggelapan dana sekolah yang dilakukannya menjadi terbuka , namun itu baru bagian atas dari puncak gunung es permasalahan.Saat murid sekolah melakukan penelitian untuk artikel, maka semakin terkuaklah dana-dana siluman lainnya.
