Tenet menjadi karya teranyar Christopher Nolan yang tayang pada 2020 lalu dan menjadi film blockbuster Hollywood pertama yang tayang di masa pandemi Covid-19. Berikut sinopsis Tenet.
Seorang agen tanpa nama yang dijuluki The Protagonist (John David Washington) terlibat dalam misi CIA untuk menggagalkan pengepungan di sebuah opera di Kiev, Ukraina.
Di sana, ia memiliki misi mengambil potongan material plutonium yang telah dicuri dan ternyata palsu. Situasi itu memaksa para agen CIA, termasuk The Protagonist, mundur.
Namun dalam perjalanan, ia diculik dan disiksa demi mengungkapkan informasi soal penyergapan itu. Tak ingin informasi terbongkar, The Protagonist memilih bunuh diri.
Nyatanya, pil bunuh diri yang ia telah adalah ujian kesetiaan dan membuat dirinya masuk ke dalam organisasi rahasia bernama Tenet. Di sana, ia belajar bahwa teknologi telah dikembangkan untuk memungkinkan objek bergerak mundur melawan waktu.
Bukan hanya itu, The Protagonist juga mengetahui bahwa sumber logam plutonium yang digunakan untuk membuat ‘senjata pembalik waktu’ mesti ditemukan demi mencegah Perang Dunia Ketiga.
Dalam menjalankan misi baru ini, The Protagonist dibantu oleh Neil (Robert Pattinson) yang merupakan seorang agen intelijen Inggris.
Mereka kemudian menyusup ke kediaman istri seorang miliarder India, Priya (Dimple Kapadia), yang mengetahui soal logam plutonium tersebut.
Priya kemudian memberitahu bahwa teknologi pembalik waktu telah berada di bawah kendali Andrei Sator (Kenneth Branagh). Sator adalah pebisnis asal Rusia yang disebut sedang berkomunikasi dengan agen tak dikenal dari masa depan.
Demi bisa bertemu Sator, The Protagonist pun mendekati istri pebisnis itu, Kat (Elizabeth Debicki). The Protagonist kemudian mendapatkan informasi bahwa Sator menyembunyikan sesuatu di sebuah gudang penyimpanan di Bandara Oslo.
Selama misi ini, The Protagonist dan Neil diserang oleh dua pria bertopeng misterius dengan salah satunya menggunakan senjata pembalik waktu.
Semakin The Protagonist mendalami misi bersama Neil untuk mendapatkan plutonium, ia dihadapkan dengan berbagai serangan dan ujian kesetiaan yang memaksanya harus bertarung dengan arus waktu.